BEST PRACTICE KEDISIPLINAN LENI MELANI

By SMP NEGERI 268 JAKARTA 29 Nov 2023, 11:40:28 WIB Sekolah
BEST PRACTICE KEDISIPLINAN LENI MELANI

Gambar : LENI MELANI, S.Pd


CARA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK

KELAS IX DI SMP NEGERI 268

 

 

 

 

 

 

DISUSUN OLEH :

LENI MELANI

NIM : (X9023081724)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN G-2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2023

 

PENDAHULUAN

 

. Dalam kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan kebiasaan-kebiasaan dan pengulangan kegiatan secara rutin dari hari ke hari. Di dalam kegiatan dan kebiasaan yang dilakukan secara rutin itu, terdapat nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi tolak ukur tentang benar tidaknya atau efektif tidaknya pelaksanaannya oleh seseorang. Norma-norma itu terhimpun menjadi aturan yang harus dipatuhi karena setiap pelanggaran akan menimbulkan keresahan, keburukan dan kehidupanpun berlangsung tidak efektif. Dengan demikian berarti manusia dituntut untuk mampu mematuhi aturan atau harus hidup disiplin sesuai dengan nilai nilai yang berlaku

Peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, sejak dini harus dikenalkan dengan nilai-nilai yang mengatur kehidupan manusia, sehingga berguna bagi dirinya agar kehidupanya berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu sebagai ketentuan tata tertib hidup harus dipatuhi atau ditaatinya. Pelanggaran dari tata tertib itu akan merugikan dirinya dan dapat ditindak dengan mendapatkan sanksi atau hukuman. Dengan kata lain setiap pesert didik harus dibantu hidup secara disiplin, dalam arti mau mematuhi atau mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku dilingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya. Upaya meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam membangun suasana yang dapat memotivasi peserta didik dalam hal perubahan tingkah laku atauPeserta didik sebagai generasi penerus bangsa, sejak dini harus dikenalkan dengan nilai nilai yang mengatur kehidupan manusia, sehingga berguna bagi dirinya agar kehidupannya berlangsung tertib, efektif dan efisien. Upaya peningkatan kedisiplinan peserta didik dalam membangun suasana yang dapat memotivasi peserta didik dalam hal perubahan tingkah laku atau perubahan perilaku yang mengarah kepada hal hal positif, terutama dalam perubahan kedisiplinan peserta didik yang sesuai dengan peraturan atau tata tertib yang ada. Seperti halnya dalam kedisiplinan berpakaian, kedisiplinan waktu datang ke sekolah, kedisiplinan mengikuti proses pembelajaran.

            Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah, dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Kedisiplinan dalam kehidupan sehari hari untuk membangun kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik.

            Masalah kedisiplinan peserta didik menjadi sangat berarti bagi kemajuan smpn 268, karena dengan disiplin akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Sebaliknya kalau disiplin tidak terjadi di smpn 268 atau tidak ada tata tertib maka proses belajar mengajar akan terasa tidak nyaman tidak teratur sehingga memicu peserta didik untuk melakukan pelanggaran yang terjadi di anggap hal yang biasa dan untuk mengubahnya sehingga berbagai jenis pelanggaran tata tertib di smpn 268 tersebut dapat diminimalisir. Disiplin bukan hanya dalam pemanfaatan waktu belajar saja, tetapi disiplin juga dilakukan setiap orang dalam setiap waktu dan kesempatan dalam belajar. Pemanfaatan waktu secara baik dan dikerjakan dengan baik dan tempat waktu adalah merupakan hal yang terpuji.

            Berdasarkan latar belakang di atas, maka saya termotivasi untuk menganggat topik kedisiplinan dalam pemberian salah satu layanan konseling kelompok pada siswa kelas IX pada peserta didik smpn 268

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kedisiplinan

Disiplin berasal dari bahasa latin discere yang memliki arti belajar. Dari kata ini kemudian muncul kata disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Seiring perkembangan waktu, kata disciplina juga mengalami perkembangan makna. Kata disiplin sekarang dimaknai secara beragama. Ada yang mengartikan disiplin sebagai keputusan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan dan pengendalian. Ada juga yang mengartikan disiplin sebagai Latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. adalah: Sikap dan nilai-nilai yang harus ditanamkan dan dilakukan oleh setiap individu yang mempunyai pekerjaan agar tujuan yang hendak dicapai dapat tercapai.

Secara umum disiplin merupakan sikap patuh terhadap peraturan yang ada, yang bersumber dari dalam hati atau naluri seseorang. Kata kedisiplinan berasal dari kata “disiplin” yang memperoleh imbuhan ke dan an. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesi, kata disiplin diartikan sebagai “ketaatan pada peraturan”.Kata disiplin dalam kamus bahasa Inggris Longman Dictionary yakni discipline: “training to produce obedience and self control”. Berarti pelatihan yang menghasilkan ketaatan dan pengendalian diri. Muhammad Fadlillah dan Lilif Mualifatu Khorida mendefinisikan disiplin ialah tindakan yang menunjukan perilaku tertip dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Disiplin merupakan pengaruh yang dirancang untuk membantu anak mampu menghadapi lingkungan. Disiplin tumbuh dari kebutuhan menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan keinginan individu untuk berbuat agar memperoleh sesuatu, dengan pembatasan atau peraturan yang diperlukan oleh lingkungan terhadap dirinya..

Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah, dan peratuaran yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Di samping mengandung arti taat dan patuh pada peraturan, disiplin juga mengandung arti kepatuhan kepada perintah pemimpin, perhatian dan control yang kuat terhadap penggunaan waktu, tanggung jawab atas tugas yang diamanahkan, serta kesungguhan terhadap bidang keahlian yang ditekuni. Islam mengajarkan agar benar-benar memperhatikan dan mengaplikasikan nilai-nilai kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik.11 Sikap disipin perlu ditanamkan sejak usia dini mulai dari hal yang sederhana sehingga peserta didik miliki keteraturan dan disiplin untuk mempergunakan waktunya dengan baik dan efisien. Dengan adanya kedisiplin peserta didik dapat disiplin dalam segalah hal seperti disiplin dalam mengerjakan. sholat lima waktu, disiplin dalam tepat waktu kesekolah. Dengan disiplin, peserta didik tunduk dan mengikuti aturan yang ada dan menjauhi larangan yang ada. Kesediaan semacam ini harus di pelajari dan harus secara sadar dalam rangka memeliharan kepentingan yang ada dan memelihara tugastugas sekolah.

Tujuan kedisiplinan Aktivitas yang selalu dilakukan pasti mempunyai tujuan sama halnya dengan sikap disiplin yang dilakukan seseorang. Tujuan disiplin adalah untuk menjamin. adanya pengendalian dan penyatuan tekad, sikap, dan tingkah laku dalam kelancaran tugas sarta tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Orang yang memiliki sikap

disiplin karena ia mampunyai tujuan yang hendak dicapai setelah melakukan sikap tersebut. Menurut Ngainun Naim mengatakan bahwa tujuan kedisiplinan adalah mengajarkan kepatuhan terhadap tata tertib. Ketika kata melatih anak untuk mengalah, kita sedengan mengajar mereka melakukan sesuatu yang benar untuk alasan yang tepat.

Macam-macam kedisiplinan Pendidikan memiliki peranan dalam mengembangkan sumber daya yang berkualitas, terutama dalam kedisiplinan. Untuk menjaga berlakunya peraturan dan tata tertib, membudayakan disiplin dari semua yang ada di sekolah. Di lingkungan sekolah perlu adanya peraturan dan tata tertib karena sangat dibutuhkan agar terciptanya proses belajar dan mengajar yang efektif dan efisien. Adapun macam disiplin sebagai berikut:

1. Disiplin waktu Disiplin waktu merupakan hal yang sangat berharga bagi semua orang untuk hidup di duni ini. Hal ini dikarenakan waktu yang sudah terlewatkan tidak akan bisa kembali. Maka dari itu waktu yang tersisa ini gunakan dengan baik untuk kegiata kegiatan bermanfaat.

2. Disiplin Belajar adalah belajar dengan baik penuh disiplin yang tinggi, dengan disiplin yang tinggi untuk melalui arahan pedemon yang baik dalam usaha balajar maka seseorang tersebut akan mempunyai metode belajar yang baik.

3. Disiplin dalam bersikap Disiplin dalam mengontrol perbuatan diri sendiri untuk tidak marah, tergesagesa dan tidak gegabah dalam bertindak. Disiplin sikap ini membutuhkan latihan dan perjuangan. Karena setiap saat banyak hal yang mengogoda untuk melanggarnya.

4. Disiplin beribadah Pendidikan Agama harus ditekankan pada pembiasaan beribadah untuk peserta didik, yaitu kebiasaan-kebiasaan untuk melaksanaan atau mengamalkan ajaran agama.

Tujuan Kedisiplinan Membantu seseorang untuk menjadi matang pribadinya dan mengembangkan pribadinya dari sifat-sifat ketergantungan menuju kemandirian, sehingga ia mempu berdiri sendiri di atas tanggung jawabnya sendiri. Membantu seseorang untuk mempu mengatasi, mencegah timbulnya masalah-masalah disiplin dan berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan belajar mengajar, dimana mereka menaati segala peraturan yang telah di tetapkan dalam sebuah organisasi maupun yang lain.

Faktor yang mempengaruhi Kedisiplinan

Disiplin merupakan pengaruh yang dirancang untuk membantu anak mampu menghadapi lingkungan. Disiplin tumbuh dari kebutuhan menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan keinginan individu, karena sikap kedisiplinan bukan sikap yang muncul dengan sikap sendirinya, maka agar seorang anak dapat bersikap disiplin maka perluh adanya pengarahan dan bimbingan. Adapun yang mempengaruhi kedisiplinan yaitu:

Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri orang yang mendorong seseorang menerapkan disiplin pada dirinya sendiri. Adapun faktor internal tersebut adalah:

1 Faktor Pembawaan

Menurut aliran nativisme bahwa nasib seseorang sebagai besar berpusat pada pembawaannya, sedangkan pengaruh lingkungan hidupnya sedikit saja. Pendapat ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan orang disiplin adalah pembawaan yang merupakan warisan atau keturunan seperti seorang anak terbiasa berjalan tengak atau tunduk.

2 Faktor Kesadaran

Kesadaran adalah hati yang terbuka atas pikira yang telah dikerjakan. Disiplin akan lebih mudah dikerjakan bila timbul dari kesadaran setiap insan untuk selalu berbuat sesuai dengan aturan tanpa paksaan dari luar.

3. Faktor minat atau motivasi

Minat adalah suatu perangkat manfaat yang terdiri dari perpaduan dan campuran dari berbagai perasaan, harapan, takut dan kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat muncul dari dalam diri sendiri seseorang tersebut, biasanya minat bisa muncul karena keadaan sekitar orang tersebut berada. Sedangkan motivasi adalah suatu dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Decroly mendefinisikan minat ialah pernyataan suatu kebetulan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan itu timbul dari dorongan hendak memberi kepuasan kepada suatu instink. Minat peserta didik yerhadap benda-benda tertentu dapat timbul dari berbagai sumber antara lain pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan,

pendidikan dan sebagainya. Motivasi diberikan dari satu orang pada orang lain, motivasi akan sangat berpengaruh besar apabila motivasi tersebut datang dari orang yang dianggap spesial menurut seseorang yang mendapatkan motivasi. Apabila minat dan motivasi seseorang dalam berdisiplin sangat kuat maka dengan sendirinya ia akan berperilaku disiplin tanpa menunggu dorongan dari luar. Menurut A.W. Bernard memberikan pengertian motivasi sebagai fenomenal yang dilibatkan dalam tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama sekali ke arah tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan menurut Abraham Maslow mendefinisikan motivasi adalah sesuatu yang bersifat konstan tetap), tidak pernah berakhir dan bersifat komplek, hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal pada setiap kegiatan organisme.

.4 Faktor pengaruh pola pikir

Pola pikir dalam dari seseorang yang telah ada terlebih dulu sebelum tertuang dalam perbuatan sangat berpengaruh dalam melakukan suatu kehendak atau keinginan. Jika seseorang mulai berfikir akan pentingnya disiplin maka ia akan melakukannya.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri seseorang yang bersangkutan, faktor eksternal tersebut adalah:

1 Teladan

Teladan adalah perbuatan atau tindakan sehari-hari dari seseorang yang berpengaruh..

2. Nasehat

Nasehat yang baik akan menjadikan seseorang untuk berbuat yang lebih teratur dari perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan demikian seseorang akan melatih dirinya untuk berdisiplin sesuai dengan nasehat yang sudah diterimanya di smpn 268.

3 Latihan

Latihan melakukan sesuatu dengan penuh disiplin yang baik dapat dilakukan sejak kecil dan terus-menerus akan menjadikannya terbiasa melaksanakannya, jadi dalam hal disiplin yang ada pada seseorang selain berasal dari pembawaan bisa dikembangkan melalui latihan secara terus-menerus akan pembiasaan.

4 Lingkungan

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pendidikan adalah lingkungan demikian juga dalam disiplin. Lingkungan organisasi misalnya dalam kesehariannya anggota organisasi terbiasa melakukan kegiatan yang tertib dan teratur karena lingkungan yang mendukung serta memaksanya untuk berdisiplin.

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita praktik Baik (Best Practice) Menggunakan metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan dampak) terkait pengalaman mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran.

Konseling Kelompok

Lokasi

SMP Negeri 268

Lingkup pendidikan

Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin di capai

1. aggota kelompok mmpu merencanakan (C6) aktifitas sehari hari menjadi lebih disiplin.

2. aggota kelompok mampu mengubah(A4) prilaku yang salah dalam disiplin dirinya

3. aggota kelompok mampu  Melatih(P2)prilaku positif dalam disiplin dirinya.

Penulis

Leni Melani

Tanggal

Aksi PPL konseling tanggal 14 November 2023

Situasi :

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan,apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: Latar belakang masalah dari praktik layanan konseling kelompok ini yaitu:

a. dari hasil penyebaran AGM-U terdapat pelanggaran disiplin sebesar 43,8% pada Peserta didik smpn 268 dan para peserta didik tentunya memiliki keinginan untuk berhasil di masa depan nya.

b. Melihat dari buku pelanggaran yang ada di meja piket masih terdapat peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah.

c. Peserta didik belum memiliki jadwal kegiatan belajar dirumah sehingga belum mampu mengatur dirinya untuk disiplin dirumah maupun disekolah.

 

Praktek aksi PPL konseling kelompok ini penting untuk di bagikan karena :

a. Praktik layanan konseling kelompok ini

dapat dijadikan referensi dalam mengatasi permasalahan yang sama yaitu mengenai kedisiplinan

b. Penggunaan pendekatan Realita dengan teknik metafora yaitu pembuatan planning jadwal kegiatan dirumah dan disekolah yang disesuaikan dengan tata tertib yang berlaku disekolah. Menerapkannya sehingga peserta didik  dapat  sukses dan berhasil dalam hidupnya.

 

Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah :

a. Mengikuti dan melibatkan diri dengan penuh semangat dalam semua kegiatan PPL untuk pengembangan kompetensi profesional sebagai guru BK disekolah.

b. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan PPL konseling kelompok. Poster, kordinasi dengan pihak sekolah,dan beberapa guru mata pelajaran, mengkondisikan peserta didik, menyiapkan ruangan lengkap dengan kamera perekam.

c. Sebagai guru BK yang mempunyai peran fasilitator untuk membimbing peserta didik agar mampu menemukan permasalahan yang ada pada dirinya serta mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan mandiri.

d. Keberhasilan dalam konseling kelompok ini peserta didik terbuka dan merasa nyaman dalam melakukan konseling kelompok ini, dapat menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi. Faktor kurang keberhasilan dalam konseling kelompok ini adalah terdapatnya teknik lain yang muncul disaat saya menggunakan teknik metafora. Dan ada satu siswa yang ingin permasalahannya juga dibahas dalam kelompok ini. Waktu yang dibatasi krn saat konseling dilakukan kita membatasi waktu hanya 40 menit.

 

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat

Yang menjadi tantangan dalam aksi PPL siklus 2 Konseling kelompok:

1. Menentukan waktu layanan konseling karena diluar layanan BK di kelas/klasikal. Sehingga butuh kordinasi dengan guru mata pelajaran terkait perizinan.

2. Saat diskusi masih terdapat 1 peserta didik yang diam saja belum terbuka menyampaikan masalahnya.

3. karena belum terbiasa melakukan konseling kelompok sehingga teknik metafora belum terlihat dalam diskusi.

4. Pembuatan poster yang belum ideal karena keterbatasan saya dalam IT. Kurang besar.

 

Yang terlibat aktif pada saat pelaksanaan aksi PPL konseling kelompok, antara lain:

1. Guru BK sebagai fasilitator

2. Peserta didik sebagai penerima layanan.

Aksi :

Langkah langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut / strategi apa yang digunakan / bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah langkah yang dilakukan :

Membuat perangkat RPL konseling kelompok sesuai dengan pendekatan dan metode yang digunakan sehingga di harapkan mampu meningkatkan tanggung jawab peserta didik dalam tata tertib disekolah.

Strategi yang digunakan :

Proses pelaksanaan konseling kelompok menggunakan pendekatan realita (WDEP), antara lain :

Want : keinginan konseli dalam kehidupannya.

Do : Prilaku yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan

Evaluasi : Melakukan penilaian diri konseli

Planning : rencana perubahan perilaku yang akan dilaksanakan konseli.

 

Konseli berperan aktif dan mampu mengungkapkan masalahnya yang dialami nya terutama tangggung jawab dalam kedisiplinan. Konseli mampu menunjukan perubahan perilakunya menjadi lebih baik walaupun membutuhkan proses untuk perubahannya.

Refleksi hasil dan dampak

 

Bagaimana dampak dari aksi dari langkah langkah yang dilakukan?

Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif ? mengapa ?

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan?

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut.

 

Dampak dari aksi dan langkah – langkah yang dilakukan yaitu:

 1. Semua dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sehingga tujuan layanan tercapai.

2. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan peserta didik sudah memiliki regulasi diri yang baik dan mampu meningkatkan kedisiplinan.

3. Dengan konseling kelompok realitas trknik WDEP peserta didik mampu merubah dan mengelola regulasi diri untuk meningkatkan kedisiplinan.

4. Peserta didik mampu mengikuti layanan konseling kelompok dengan baik.

5. Dari hasil tindak lanjut yang dilakukan peserta didik sudah mampu mengelola regulasi diri yang baik untuk meningkatkan kedisiplinan.

 

Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif? Mengapa? Hasilnya sangat efektif, karena peserta didik mampu mengikuti kegiatan layanan kondeling kelompok dengan sangat baik mulai dari beginning stage, transition stage, working stage, terminating stage.

 

Hal tersebut dikarenakan pemilihan teknik konseling kelompok dengan pendekatan konseling realita (WDEP) teknik Metafora dapat mengidetifikasi keingan peserta didik, melihat arah keinginan yang akan dilakukan peserta didik, mengevaluasi apa yang telah dilakukan peserta didik dan membuat rencana yang lebih baik bagi peserta didik.

 

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan :

1. Berdasarkan hasil wawancara, respon kepala sekolah sangat baik dan selalu mendukung penuh atas kegiatan layanan yang telah dilaksanakan untuk kebaikan layanan Bimbingan dan Konseling.

2. Rekan sejawat sangat mendukung, terinspirasi dan antusias sehingga mereka juga ingin melaksanakan model layanan yang sama, karena berdampak besar terhadap proses layanan. :

 Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :

1. Dukungan kepala sekolah, wakasek dan rekan sejawat yang turut membantu mempersiapkan alat dalam proses kegiatan layanan.

2. Dukungan Dosen pembimbing dan Guru pamong yang turut membantu membimbing, serta seluruh peserta PPG yang telah berkontribusi dalam memberikan arahan maupun bimbimngan dalam upaya perbaikan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling, teknik bimbingan dan konseling, Pembuatan media pembelajaran inovatif berdasarkan TPACK membuat proses kegiatan layanan berjalan dengan lebih baik.

3. Kerjasama yang baik dari pesrta didik guru serta sarana dan prasarana yang memadai untuk menjalankan layanan. 4. Sikap ramah, friendly dan milenial guru bimbingan dan konseling dalam kegiatan layanan konseling kelompok menjadikan guru bimbingan konseling sahabat peserta didik.

 5. Peningktan kemampuan guru bimbingan konseling untuk menguasai konseling kelompok dengan pendekatan konseling realitas teknik WDEP.

 6. Peningkatan kompetensi guru bimbingan dan konseling melalui program Pendidikan profesi guru dalam memberikan pemahaman dan pelayanan kepada peserta didik untuk mampu mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya..

7. Peningkatan kemampuan guru bimbingan konseling dalam mengembangkan inovasi dalam pemberian layanan Bimbingan dan Konseling. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses ini:

1. Meningkatnya kompetensi guru bimbingan konseling melalui program Pendidikan Profesi Guru dalam memberikan pemahaman dan layanan kepada peserta didik untuk mampu mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya..

2. Bertambahanya pengetahuan dan keterampilan guru bimbingan dan konseling dalam menyusun perangkat layanan bimbingan dan konseling.

3. Mengembangkan model-model dan pendekatan layanan konseling yang inovatif.

4. Mendapatkan evaluasi untuk pelaksanaan proses layanan berikutnya, agar lebih efektif supaya peserta didik lebih tertarik dan fokus dalam mengikuti layanan bimbingan dan konseling. 5. Membuat rencana tindak lanjut agar layanan bimbingan dan konseling dapat menuntaskan masalah peserta didik.

 

 

 

KESIMPULAN

 

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik di smpn 268 jakarta adalah dengan cara menggunakan layanan konseling kelompok layanan konseling kelompok merupakan sebuah bentuk layanan yang ditujukan kepada pengentasan masalah individu baik yang heterogen maupun homogen.dan bertujuan untuk mengubah perilaku peserta didik yang melanggar kedisiplinan dan melatih kemandirian setiap individu. Dan upaya lain dari smpn 268 adalah dengan menegur dan mengingatkan serta mengundang orang tua agar peserta didik bisa lebih tertib disekolah dan di rumah. Diterapkannya apel pagi untuk mengetahui peserta didik yang terlambat, menggunakan absensi permata pelajaran dan absensi perjam serta teguran langsung jika ada yang melakukan pelanggaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ardy Wiyani Novan. 2013. Bina Karakter Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Anas Purwantoro, Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa MTs

Ngemplak Sleman Yogyakarta, Skripsi Sarjana; Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Isalam Negari Sunan Kalijaga Yogyakarta

Best, JhonW. 1981.Research in Education. America: Prentice Hall Inc.

Depertement Pendidikan Dan Budaya.1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Desmita.2011. Psokologi Perkembangan Peserta Didik (bandung : PT. RemajaRosdakatya.

Fadlillah, Muhammad dan Lilif Khorida. 2013 pendidikan Karakter Anak Usia Dini Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

 

 

 

 

 

 




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment